Pengikut

Minggu, 24 April 2011

SIMBOL DAN SATUAN




Hukum-hukum fisika menyatakan hubungan antara besaran-besaran fisik, seperti panjang, waktu, gaya, energi, dan suhu. Jadi kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepatdan mengukurnya secara teliti merupakan suatu syarat dalam fisika. Pengukuran setiap besaran fisik mencakup pembandingan besaran tersebut dengan beberapa nilai satuan besaran tersebut, yang telah didefinisikan secara tepat.  Sebagai contoh, untuk mengukur jarakantara dua titik, kita membandingkan jarak itu dengan satuan jarak standar, misalnya meter. Hasil pengukuran suatu jarak tertentu “25 meter” berarti bahwa jarak itu 25 kali panjang meter satuan. Artinya, meter standar tepat atau sesuai dengan jarak itu sebanyak 25 kali. Adalah penting untuk menyatakan satuan “meter” bersama bilangan “25” dalam menyatakan jarak karena ada satuan-satuan jarak lain, yang biasa digunakan, misalnya kaki (feet) atau mil. Mengatakan bahwa jarak adalah “25” tidak ada artinya. Besar tiap besaran fisik harus terdiri dari suatu bilangan dan sebuah satuan.
Rumus dan simbol yang berkaitan seringkali digunakan untuk menggambarkan hubungan antara berbagai faktor; sebagai contoh, daya P = 2 x π x T x N.
Pada rumus diatas, P menyatakan daya dalam watt, T adalah torsi dalam newton meter an N adalah jumlah putaran per menit. Pada rumus, tanda perkalian biasanya ditiadakan, sehingga persamaan diatas ditulis menjadi P = 2 π T N.
Dengan tujuan untuk penyederhanaan, berbagai negara telah mengadopsi sistem internasional tentang satuan atau yang dinamakan dengan Système Internationale, yang biasa disebut dengan SI unit. Sistem inilah  yang digunakan pada buku ini, karena sistem ini telah banyak digunakan dalam bidang teknik dan sains.

Satuan SI
Besaran
Simbol
Satuan SI
Massa
Panjang
Waktu
Kecepatan
Percepatan
Arus listrik
Temperatur
M
l
t
U, v
a
I
K
Kilogram (kg)
Meter (m)
Sekon (s)
m/s
m/s2
Ampere (A)
Kelvin
                                                                                   
Satuan turunan SI
Besaran
Simbol
Satuan dasar SI
Satuan turunan
Luas
Volume
Kerapatan
Gaya dan berat
Tekanan
Energi
Daya
Frekwensi
Muatan listrik
Beda potensial listrik
Hambatan listrik
A
V
Ρ
F, W
P
E atau U
P
f
Q
V
R
m x m
m x m x m
kg/m3
kgm/s2
kg/ms2
kg m2/s2
kg m2/s3
s-1
A x s
kg m2/As3

m2
m3
kg/m3
N (newton)
N/m2 (pascal)
Nm = J (joule)
J/s = W (watt)
Hz (hertz)
C (coulomb)
V (volt)
 Ω (ohm)

Awalan
Awalan
Simbol
Dikalikan dengan
Tera
Giga
Mega
Kilo
Milli
Micro
Nano
T
G
M
k
m
µ
n
1012
109
106
103
10-3
10-6
10-9

Lambang-lambang Satuan

A           ampere
atm        atmosfer
Btu        British thermal unit
oC          derajat Celcius
cal          kalori
cm          sentimeter
dyn        dyne
oF           derajat Fahrenheit
ft            kaki
g            gram
h            jam
in           inci
J             joule
K           kelvin
kg          kilogram
km         kilometer
lb           pound
L            liter
m           meter
mi          mil
min        menit
mm        milimeter
ms          milisekon
psi          pound per square inch
qt           quart
rpm        revolusi per menit
s             sekon
V           volt
W           watt
yd          yard
µm         mikrometer (10-6 m)
µs           mikrosekon



Faktor Konversi
1 m                           = 39,37 inci = 3,281 kaki = 1,094 yard
1 km                         = 0,6215 mil
1 mil                         = 5280 ft = 1,609 km
1 inci                        = 2,540 cm
1 L                            = 103 cm3 = 10-3 m3 = 1,057 qt
1 jam                        = 3,6 kdet
1 km/jam                  = 0,278 m/det = 0,6215 mil/det
1 kaki/det                 = 0,3048 m/det = 0,6818 mil/jam
1 putaran                  = 2π rad = 360o
1 rad                         = 57,30o
1 put/menit               = 0,1047 rad/det
1 slug                        = 14,59 kg
1 ton                         = 103 kg = 1 Mg
1 atm                        = 101,3 kPa = 1,013 bar = 76 cmHg = 14,70 lb/ft2
1 N                           = 105 dyne = 0,2248 lb
1 Pa.S                       = 10 poise
1 J                             = 107 erg = 0,7373 kaki.lb = 9,869 x 10-3 L.atm
1 kWh (kW jam)      = 3,6 MJ
1 kal                         = 4,184 J = 4,129 x 10-2 L.atm
1 Btu                        = 778 kaki.lb = 252 kal = 1054 J
1 Daya kuda (hp)     = 550 kaki.lb/s = 746 W
1 kg                          = 2,205 lb
1 lb                           = 0,454 kg
1 gallon (Amerika)   = 3,7854 L
1 gallon (Inggris)      = 4,564 L
1 psi (lb/in2)              = 6,8948 kPa
1 kPa                        = 0,145 psi
1 lbft                        = 1,3558 Nm
1 Nm                        = 0,7376 lbft





















Kamis, 21 April 2011

DAFTAR HARGA BUKU-BUKU OTOMOTIF

HAI BRO, bagi anda yang memerlukan buku-buku otomotif, KHUSUSNYA SISWA SMK kompetensi keahlian TEKNIK KENDARAAN RINGAN, berikut ini adalah daftar harganya:

1. MEMELIHARA/SERVIS ENJIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA Rp. 45.900.-
2. MEMELIHARA TRANSMISI Rp. 23.900,-
3. MEMPERBAIKI RODA DAN BAN Rp. 15.000,-
4. PERBAIKAN SISTEM PENGEREMAN Rp. 19.300,-
5. SISTEM KELISTRIKAN, PENERANGAN, DAN AKSESORIS Rp. 18.400,-
6. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL Rp. 13.900,-
7. PEMERIKSAAN SIST. EM KEMUDI DAN SUSPENSI Rp. 18.900,-
8. PERBAIKAN/SERVIS KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENDINGIN DAN PELUMASAN Rp. 16.750,-
9. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR Rp. 16.300,-
10. PENGUJIAN, PEMELIHARAAN/SERVIS, DAN PENGGANTIAN BATERAI Rp. 11.300,-
11. PEMELIHARAAN/SERVIS, PERAKITAN DAN PEMASANGAN SISTEM REM Rp. 11.300,-
12. PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM PENGKONDISI UDARA Rp. 11.300,-

BAGI Anda yang berminat silahkan menghubungi:

Muchammad Abdulah Nurhidayat
No. Rek. Share BMI 601923 922 5215064
(bisa dari kantor pos di seluruh Indonesia)
Jl. Gegerkalong Girang 91
Tlp 02292549191
Bandung 40153


pemesanan dikirim lewat jasa paket pos/tiki

CDI MENGHASILKAN ARUS MAKSIMAL

CDI Menghasilkan Arus Maksimal

DALAM melakukan proses pembakaran, mesin berbahan bakar bensin sangat bergantung pada sistem pengapian. Kini, sistem pengapian telah bergeser dari model mekanik platina menjadi elektronik.

Banyak masyarakat awam yang salah mengartikan sistem pengapian elektronik sebagai CDI (Capactive Discharge Ignition). Padahal ada satu lagi teknologi pengapian tanpa platina, yaitu TCI (Transistorized Controlled Ignition).

Sistem pengapian pada motor bakar terdiri dari empat peranti penting, yaitu koil, distributor, kabel busi, dan busi. Secara umum, urutan kerja sistem pengapian diawali dari kerja koil yang mendapat sinyal dari kunci kontak. Koil kemudian menyalurkan arus listrik ke distributor. Alat distributor akan membagi arus listrik melalui kabel busi yang selanjutnya arus tersebut diteruskan ke busi. Proses itu berjalan tentu saja disesuaikan dengan kinerja mesin.

Koil adalah peranti yang berfungsi mempertinggi tegangan listrik. Umumnya koil standar mampu menghasilkan tegangan antara 15.000 hingga 20.000 volt. Tegangan listrik tinggi ini diperoleh dari dua jenis kumparan yang berada di dalam koil. Kumparan pertama disebut primer dan satunya lagi adalah sekunder. Antara keduanya dihubungkan secara paralel.

Distributor bertugas mengatur waktu pengapian dan pembagiannya ke busi yang ada pada setiap silinder. Pada sistem mekanik, pengaturan waktu ini dilakukan oleh peranti bernama contact breaker atau platina. Alat ini akan membuka dan menutup sesuai perggerakan kem. Polanya sesuai dengan posisi piston pada saat pengapian di dalam mesin.

Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil, sehingga menciptakan medan magnet di sekitar kumparan sekunder. Begitu pula sebaliknya, arus listrik secara otomatis akan terputus.

Peranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.

PENGAPIAN ELEKTRONIK

Sistem pengapian elektronik masih mengadopsi prinsip kerja yang sama. Cuma bedanya platina diganti peranti elektronik. Sistem pengapian elektronik bisa dibagi menjadi dua , yaitu CDI dan TCI. Rata-rata kendaraan roda empat keluaran tahun 1990-an mengadopsi sistem TCI. Alasannya, selain lebih canggih dari sistem mekanik juga lebih murah harganya dibandingkan sistem CDI.

Pada sistem TCI, fungsi platina digantikan oleh pick-up coil berbasis transistor. Komponen yang juga sering disebut LED-photo transistor ini berada dalam distributor. Pulsa pengapian yang diciptakan alat ini dikirimkan ke modul pengapian. Dari modul ini, selanjutnya sinyal elektronik dikirim ke koil. Proses pengolahan sinyal pengapian ini dalam koil sama dengan model platina.

Teknologi CDI memiliki cara kerja yang sedikit berbeda. Secara umum CDI merupakan alat yang mampu menghasilkan energi yang kuat dalam setiap rentang putaran mesin. Pada CDI, sinyal pengapian dari pick-up coil memutus arus yang ada di sirkuit utama modul CDI. Pada saat itu, kapasitor sebagai komponen utama sirkuit membuang seluruh energi listrik yang ada di kumparan primer koil . Fungsi koil adalah sebagai transformator yang menaikkan tegangan listrik hingga 40.000 volt.

Peranti selanjutnya setelah distributor adalah kabel busi. Kabel busi yang baik adalah memiliki hambatan rendah. Peranti terujung pada sistem pengapian adalah busi. Ketika percikan api membakar campuran bahan bakar dengan udara, akan terjadi ledakan. Letupan ini akan menggerakkan piston. Proses ini terjadi berulang kali, sehingga piston bergerak secara konstan. Tenaga dari piston akan disalurkan melalui gigi transmisi dan diteruskan ke roda. Kendaraan pun bisa bergerak.

Rabu, 20 April 2011

KARBURATOR & FUEL INJECTION



Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stock. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.

Injeksi
Injeksi bahan bakar adalah sebuah teknologi digunakan dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar.
Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.

Karburator EFI

BBM dihisap oleh mesin BBM diinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
Pengapian Terpisah Sistem Pengapian menyatu
Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
Inlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
Vehicle-down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.
ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.
Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).

Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.
Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU - bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.
AP Honda Thailand menyebutnya PGM-FI (Programed Fuel Injection). Lantaran step 2 lebih

[Image: supra%20x125%20pgmF1%20black.jpg?et=qQGZ...supra%20x125%20pgmF1%20black.jpg?et=qQGZY2kmet78]
canggih, ditambah embel-embel Honda Intelligent Performance.


rumor berkembang di masyarakat bahwa sistem injeksi itu jelek, gampang rusak kalo kemasukan air, dan lain lain lah, pokok nya untuk saat ini asumsi masyarakat itu kalo sistem karburator masih lebih baik.
Mari dilihat perbedaannya. Sistem injeksi lama, masih ada slang pembalik. Artinya, jika kelebihan bakar di trottle body, bensin dibalikkan ke tangki (venturi bodi). Ini dianggap tidak simpel. Makanya Honda bikin satu slang saja. Namun risikonya semprotan bensin harus diatur pas. Program ECU (Electronic Contol Unit) kudu pintar. Jadi cucok kalau disebut Intelligent Performance.
Kedua, disebut lebih aman karena sistem ECU tidak lagi menyatu bareng trottle body (bodi venturi). Sekarang
ditempatkan di bawah jok. Terlindung dari cipratan air yang berakibat korslet. Tahu sendiri kalau ECU koit, harganya mendekati 1 unit motor.
Kelebihan lain yaitu mudah dalam perawatan. Jika trottle bodi (bodi venturi) kotor, bisa dibersihkan menggunakan bensin. Direndam pun nggak masalah. Sebab tidak ada ECU yang melekat pada trottle bodi.
kalu untuk iritnya.....sepertinya...PGM-FI mungkin lebih irit di bandingkan pendahulunya..
Kalo yang menggunakan injection bisa lebih irit dan bisa lebih ngacir karena sistem pengapian, elektronik dan lain-lain sudah diatur dengan komputer (ECU) yang dihitung secara pas, kekurangannya kalo komputernya rusak agak sulit diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru dengan harga yang lumayan tinggi, tapi kerusakan sangat jarang terjadi, dan biasanya akibat dari terendam banjir. Berbeda dengan kaburator, kalo terendam banjir hanya tinggal dibersihkan.
Yang jelas penggunaan ECU, perawatannya sangat mudah dan efesien serta sangat memudahkan dalam setingan.
RE: karburator & Fuel Injection -
erichard - 4 Jul 2008 13:06

big2besar Wrote:Kalo yang menggunakan injection bisa lebih irit dan bisa lebih ngacir karena sistem pengapian, elektronik dan lain-lain sudah diatur dengan komputer (ECU) yang dihitung secara pas, kekurangannya kalo komputernya rusak agak sulit diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru dengan harga yang lumayan tinggi, tapi kerusakan sangat jarang terjadi, dan biasanya akibat dari terendam banjir. Berbeda dengan kaburator, kalo terendam banjir hanya tinggal dibersihkan.
Yang jelas penggunaan ECU, perawatannya sangat mudah dan efesien serta sangat memudahkan dalam setingan.

PINGIN BUKA USAHA BENGKEL OTOMOTIF?

Dicari orang yang mau buka usaha bengkel otomotif,
syarat-syarat:
- punya modal nekat
-punya nyali
-siap untuk sukses